ATAY SYAHRIR

Beberapa hari yang lalu seorang komedian, presenter, bintang TV Ade Namnung meninggal dunia. Masyarakat Indonesia mengenalnya dari postur tubuhnya yang besar dan obesitas yang kerap menjadi nilai tambahnya di layar televisi. Aku juga obesitas. Semakin bertambah parah setahun belakangan ini. Aku menyalahkan Jakarta karena kemudahannya mendapatkan kuliner. Aku menyalahkan pekerjaan yang banyak sehingga gak sempat olahraga. Banyak deh yang aku salahkan. Namun semuanya pembenaran. Aku gak tau umurnya Ade Namnung, tetapi tampaknya dia masih muda, mungkin sekitar 35 tahunan. 


Hari ini (13/02/12) aku baru memakamkan saudara sepupuku mas Atay. Seumur hidupnya baru kutahu nama aslinya Syahrir. Sebuah nama yang gagah sekali. Mas Atay lahir tahun 1968 jadi lebih tua 11 tahun dariku atau sekitar 43 tahun. Sungguh penampakannya belum setua itu. Selama ini aku kira dia paling banter 5-6 tahun lebih tua saja dari aku. Saat aku SMP dan SMA dulu kukenal mas Atay enerjik dan lincah. Dia seorang pencinta alam dan hobinya mendaki gunung. Aku pernah meminjam peralatan mendaki yang belum pernah sempat kukembalikan padanya. Satu lagi keahliannya adalah mengutak-atik komputer. Lalu pada saat banyak perusahaan merumahkan pegawainya karena krisis, mas Atay pun terkena perampingan dan dia menganggur. Kemungkinan karena stres dan depresi mas Atay minder dan kehilangan kepercayaan diri sehingga tidak memutuskan untuk bekerja lagi. Namun mas Atay menggantinya dengan pekerjaan yang lebih mulia : mengurus ibunya (buDe ku). Pada saat pengangguran itu mas Atay merokok dan begadang mengakibatkan paru-parunya bermasalah. Sekitar sebulan yang lalu mas Atay sempat dirawat di rumah sakit selama satu minggu. Dokter sudah angkat tangan dan kemarin (12/02/12) mas Atay wafat di rumah sakit. Seumur hidupnya mas Atay tidak menikah. Saat di makam tadi seorang ustad yang tampaknya menjadi teman almarhum mengantar dengan doa dan bercerita bahwa almarhum dekat dengan mesjid. Selalu datang duluan dan pulang belakangan pada saat mengaji. Itulah tanda-tanda pemuda yang diterima di Surga. Semoga tabungan amalnya di mesjid dan mengurus buDe menjadi bekal yang cukup di sisiNya. Selamat jalan saudaraku

Comments

Popular Posts