PARENTING ALA LAVAR
Lamelo Ball adalah "Melo kedua". Seorang rookie di musim NBA 2020 - 2021. Dia baru saja menjadi pemain termuda (19 tahun) NBA yang berhasil meraih triple-double di tanggal 10 Januari 2021 melawan Atlanta Hawks. Ia mencetak 21 points - 12 rebounds - 11 assist.
Keluarga Ball menghebohkan jagad drama bola basket Amerika (dunia?). Dengan tokoh utama sang bapak, Lavar. Sejak sekitar tahun 2016. LaVar bermulut besar. Banyak bual. Bersuara keras. Tipikal seorang african-american. Caper media. Berani. Menantang semua orang. Dia pernah punya masalah dengan presenter olahraga Molly Qerim (istri mantan pebasket Jalen Rose). Merk sepatu buatannya Big Baller Brand (BBB) tampaknya gagal. Namun LaVar berhasil mendapatkan respek orang. Anaknya pertama, Lonzo, adalah pemain draft ke-2 tahun 2017. LaMelo pilihan ke-3 dalam draft 2020. Entah bagaimana, LaVar berhasil. Dua dari 3 anaknya yang dia gadang-gadang menjadi pemain NBA ternyata benar. Dalam top-3 pilihan draft pula.
Kembali ke LaMelo. Dia adalah anak termuda dari LaVar. Adik dari Lonzo dan LiAngelo (Gelo). Keluarga mereka sudah terkenal lebih dulu. Dan memang sudah kaya. Salah satunya karena reality show "Ball in the Family". Gelo yang sebenarnya lebih diharapkan mengikuti jejak Lonzo masuk NBA. Melo adalah anak bawang. Ada satu klip (atau episode) dimana kedua kakak Melo mengejeknya karena tidak bisa melakukan slam-dunk. Melo kerap dirundung kakak-kakaknya. Duniapun mengejeknya saat tidak berhasil masuk draft setelah lulus dari SMU Chino Hills. Solusi dari LaVar adalah mengirimkan Gelo dan Melo masuk ke sebuah tim. Di Lithuania! Untuk satu musim.
LaVar lalu membuatkan satu liga sendiri. Junior Basketball Association (JBA). Begitulah kasih sayang orang tua. Dimana Melo menjadi bintangnya. Setelah itu Melo bergabung ke Illawara Hawks, sebuah tim di liga bola basket profesional Australia. Lepas dari ketiak LaVar. Tampaknya berbuah manis. Ia mencatatkan banyak sekali prestasi. Memecahkan beberapa record.
Akhirnya NBA pun dicapainya. Pada draft tahun 2020 lalu Melo adalah pilihan ketiga dan bergabung dengan Charlotte Hornets. Tim yang dimiliki legenda bola basket Michael Jordan. Permainan Melo tampak santai. Tenang. Lepas. Tidak ada grogi. Tidak tertekan oleh ayah ataupun kakak-kakaknya. Pengalaman dari bermain dengan pemain yang lebih dewasa dan tua daripadanya membuahkan hasil. Ia tampak seperti anak SMA yang menikmati permainannya.
LaVar memberikan satu contoh pengasuhan. Disiplin. Kuat. Berorientasi kepada hasil. Menentukan tujuan sejak anak masih kecil. Dan konsisten. Anak-anaknya sudah bermain bolabasket sejak balita. Terlihat kejam. Otoriter. Mungkin saja begitu. Namun rasa sayangnya begitu tinggi. Dibuktikan dibuatkannya brand sepatu sendiri untuk anak-anaknya. Juga sebuah liga bolabasket sendiri untuk Melo.
Sedikit malu saya mengatakan ini. Tapi Melo akan menjadi perhatian saya. Setidaknya di musim NBA tahun 2021 ini. Kita lihat apakah ia bisa melebihi reputasi Melo pertama.
Hotel Le Meredien, Jakarta, 10 Januari 2021.
Comments
Post a Comment