UBAH RUBAH


Hari ke-8 karantina. Sudah bosan. Berkegiatan hanya nonton dan tidur saja dalam kamar hotel. Tampaknya kebiasaan harus diubah. Di-UBAH. Bukan "di-RUBAH".

Saya selalu terganggu jika ada yang mengatakan kata "merubah" atau "dirubah". Terlebih lagi jika ada yang menyingkat "diubah" hanya menjadi "rubah". Kata dasarnya UBAH. Bukan RUBAH. Sejenis binatang. Kita pakai "mengusulkan" bukan "merusulkan". Kita gunakan "diunggah" bukan "dirunggah". Padahal sama-sama awal hurufnya U. Lalu darimana asal usulnya kita sering keseleo untuk kata UBAH? 

Menurut kbbi.web.id, arti "ubah" adalah "menjadi lain (berbeda) dari semula. 

Tampaknya kesalahpahaman bermula dengan imbuhan BER - . Yang bersambungan dengan kata awalan U. Misalnya USAHA menjadi BERUSAHA. Maka UBAH menjadi BERUBAH. Lalu BER-UBAH bertransformasi jadi BE-RUBAH.

Kasihan si rubah. Tidak salah. Tapi selalu dituntut untuk berubah. 

Benarkah? Entahlah. Perlu seorang ahli forensik bahasa untuk menyelidikinya. Saya hanyalah seorang yang sering mencuri majalah Horison di perpustakaan SMA dulu. Tapi saya sudah BERUBAH kok.

Hotel Le Meredien, Jakarta, 11 Januari 2021

Comments

Popular Posts